Minggu, 22 Juli 2012

Mengeluh vs Bersyukur


Setiap manusia pasti mengalami masalah dalam hidupnya. Masalah bisa datang kapan saja dan dimana saja, bisa menimpa yang muda maupun yang tua. Pada kenyataannya tak sedikit manusia yang menghadapinya dengan cara mengeluh. Mengeluh kadang dianggap dapat mengurangi masalah. Benarkah demikian?

Jawabannya bisa anda tanya kepada diri sendiri. Bagi si pengeluh, setelah mengeluh apakah masalah anda lantas selesai? Atau bagaimana rasanya jika anda mendengar orang lain yang mengeluh dan mengeluh, tentu tidak enak bukan? Anda bisa saja ikutan puyeng dibuatnya, nah kalau sudah begini alih-alih menyelesaikan masalah malah akan datang masalah baru.

Selain itu terdapat pula efek negatif lain dari mengeluh yakni menimbulkan stigma berpikir yang pesimis dan cenderung melemahkan semangat juang dalam menghadapi masalah itu sendiri. Hal ini bisa berdampak pada keputus-asaan. Jadi jelas mengeluh bukan solusi untuk mengurangi mengurangi apalagi menyelesaikan masalah.

Lalu bagaimana solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah? Jawabannya terdapat dalam firman Allah swt Q.s Ibrahim ayat 7, “Jika kamu bersyukur maka akan Ku tambah nikmat-Ku...”

Ya, bersyukur!
Dengan memperbanyak syukur, pikiran akan lebih tenang dan hati akan lebih legowo menerima masalah sehingga sikap yang diambil dalam penyelesaian masalah pun akan lebih bijaksana. Pikiran tenang terbukti lebih mampu melahirkan hal-hal positif ketimbang pikiran yang grusa-grusu dan panik, selain itu keoptimisan pikiran dan semangat tetap bisa dipelihara dengan bersyukur.

Sejatinya masalah memang diberikan kepada manusia sebagai ujian untuk naik ke tingkatan lebih tinggi. Jadi, jalan mana yang akan anda pilih, mengeluh atau bersyukur?