Senin, 02 November 2009

Asal Muasal 13 disebut angka sial

Jika anda pernah menaiki pesawat, lihatlah tak ada bangku nomor 13 di sana, atau jika anda melihat deretan pintu gudang di Tanjung priuk, di depan pintu masing-masing tertulis nomor urutan gudang, tapi setelah nomor 12 dilanjutkan nomor 12.A lalu 14. Kemana nomor 13? Gedung-gedung di Jakarta juga kebanyakan tak memiliki lantai 13. Mengapa angka 13 banyak diartikan orang-orang sebagai angka yang membawa ketidakberuntungan?
Ini semua bermula dari mitos pengetahuan kuno yang disebut Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah diramalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.
Dari merekalah bermula 13 disebut angka sial. Jika dari bahasa Jepang/mandarin 13 itu sendiri identik dengan 1+3=4 ('shi') identik dengan kata 'mati'.
Namun menurut saya itu hanya mitos. Semua angka sama saja, tidak ada angka keberuntungan atau pun angka sial/celaka. Keberuntungan atau pun sebaliknya tergantung pada usaha kita. Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka kita beruntung, jika hari ini sama saja dengan hari kemarin maka kita dalam keadaan merugi, jika hari ini justru lebih buruk dari hari kemarin maka kita celaka. Tak ada hubungannya dengan angka-angka. Sebagai orang yang memiliki akal pikiran, serta keimanan dan hidup di zaman modern seperti sekarang ini, semoga kita bisa berpikir lebih logis. wallohu'alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar